Hari kedua kuliah di semester 4
\(^o^)/
mata kuliah baru plus dosen baru, hehehe
mata kuliah baru plus dosen baru, hehehe
Transfusi Darah, yak
ini adalah salah satu mata kuliah baru di semester ini. Pertemuan pertama udah
diajak bahas golongan darah sama Dosen, tapi ada yang seru nih pas lagi bahas
materi ini. Ternyata oh ternyata Golongan darah ga cuma A, B, O, dan AB seperti
yang telah kita ketahui bersama. Ada Newbie di dunia penggolongan darah,
siapakah dia? Tengterenggg… Golongan Darah Oh (O Bombay). Golongan darah ini
cukup asing di telinga kita, selain kasusnya memang baru beberapa tahun
terakhir ini ditemukan golongan darah ini juga sangat jarang menampakkan diri.
Berhubung saya penasaran dengan golongan darah ini dan berhubung sang dosen
juga memberikan tugas untuk mencari informasi tentang "si Bombay", marilah kita
ulas bersama-sama siapakah "si Bombay" itu sebenarnya.
Secara umum,
masyarakat hanya mengenal golongan darah berdasarkan
jenis antigen dan rhesus. Untuk jenis antigen, golongan darah terbagi
atas A, B, AB, dan O. Sedangkan untuk rhesus, yang didasarkan atas ada tidaknya
antigen D, terbagi atas positif dan negatif.Golongan darah A misalnya, memiliki
antigen A di permukaan sel darah merahnya (eritrosit). Selanjutnya bila
ditemukan antigen D, maka golongan darah tersebut menjadi A+. Adanya antigen A
menyebabkan tubuh membentuk antibodi B. Sementara adanya antigen D menyebabkan
tubuh tidak membuat antibodi. Dengan sifat seperti ini maka golongan
darah A+, hanya bisa menerima dan menyumbang kepada golongan yang sama. Well, jika
membicarakan tentang golongan darah banyak sekali yang bisa kita bahas. Tapi
kali ini kita hanya akan fokus pada "si Bombay".
Pada tahun 1978 telah
ditemukan 2 kasus tipe darah O Para Bombay di Indonesia. Tipe darah O
Bombay merupakan tipe darah yang Sangat jarang ditemukan. Pertama kali tipe
darah ini ditemukan di Bombay (India Timur) tahun 1950 (inilah kenapa
namanya O “Bombay”). Tipe darah bombay ini merupakan tipe darah yang tidak
memiliki ekspresi antigen sistem ABO dipermukaan sel darahnya. Jika
diperiksa dengan sistem biasa maka akan muncul tipe darah O namun tidak bisa
menerima transfusi dari tipe O karena memang sebenarnya berbeda. Tipe darah
Bombay adalah tipe darah dengan fenotipe hh atau mereka tidak mengekspresikan
antigen H/substansi H (antigen yang terbaca sebagai tipe darah O). Suatu
kejadian langka karena presentasi kejadian ini sangat kecil, mengingat
substansi H adalah sangat dominan dibanding h. Orang-orang bertipe darah bombay
Hanya Dapat menerima donor darah dari orang yang memiliki tipe darah bombay
juga, kalau tidak akan terjadi aglutinasi (penggumpalan) di dalam darah.
Penyebaran golongan
darah parabombay sama sekali tidak bergantung ras. Penyebaran semata bergantung
pada jenis antigen yang dimiliki. Bila pemilik golongan darah O berantigen Hh
menikah dengan orang dengan golongan darah sama, maka kemungkinan 25 persen
anaknya memiliki golongan darah O parabombay. Tentunya, pemilik antigen Hh bisa
berasal dari dalam atau luar Indonesia. Hal ini jelas berbeda dengan penggolongan
berdasarkan rhesus. Dalam rhesus, kemungkinan besar rhesus negatif dimiliki
warga Amerika, Eropa, atau Australia. Sedangkan orang Indonesia sebagian besar
berhesus positif. Parabombay sama sekali tidak bergantung pada ras, semata
jenis antigen yang ada.
O Bombay merupakan
golongan darah yang sangat langka. Namun demikian, selain golongan darah
tersebut, masih terdapat banyak cara penggolongan darah, yang terutama
dilakukan untuk mengenali sistem pengelompokkan darah di suku-suku tertentu.
Berikut adalah beberapa golongan darah yang dianggap paling langka.
Lutheran
Penggolongan darah ini
didasarkan pada gen di kromosom 19. Sistem ini didasarkan pada lokus single
dengan antigen Lua dan Lub. Pemilik darah dengan fenotif Lub
sangatlah jarang ditemukan. Pasalnya, gen dalam darah golongan Lutheran
bertanggung jawab terhadap sekresi senyawa ABH yang bisa menyebabkan terjadinya
kegagalan transfusi.
McLeod
Darah berfenotif
McLeod juga dianggap kasus yang sangat jarang terjadi. Pasalnya McLeod
merupakan anomali dari sistem penggolongan darah Kell yang mengelompokkan darah
menggunakan antigen K, k, dan Kp. Antigen ini ditemukan
dalam protein Kell yang juga merupakan faktor penting dalam
transfusi. Adapun darah dengan fenotif McLeod tidak bisa dideteksi menggunakan
alat pemeriksaan darah biasa, melainkan harus menggunakan tes
laboratorium.
Duffy
Golongan darah Duffy
ditemukan pertama kali pada 1920 di benua Afrika di mana para penduduk berkulit
hitam punya kekebalan terhadap penyakit malaria. Setelah diteliti lebih lanjut,
ternyata darah mereka mengandung antigen Duffy. Uniknya, jenis darah ini hanya
terdapat pada mereka yang berkulit hitam dan sangat jarang ditemukan pada ras
kaukasia ataupun Asia.
Diego
Ditemukan pada
kromosom 17, golongan darah Diego terbentuk dari 21 antigen. Golongan darah ini
hanya ditemukan pada masyarakat asli Amerika, termasuk suku Indian dan ras
hispanik serta ras dari Asia Timur. Jenis darah ini pertama kali ditemukan pada
1953 di Venezuela, ketika seorang bayi meninggal karena pendarahan tiga hari setelah
dilahirkan dan menolak segala jenis transfusi. Ketika diteliti, ternyata bayi
tersebut merupakan keturunan suku asli Amerika dan punya jenis antigen yang
berbeda dengan darah normal.
Prosentase kemunculan
golongan darah langka ini sangat kecil dan untuk golongan darah O Bombay
presentase kemunculannya adalah 1:250.000 yang artinya tiap 250.000 orang hanya
ada satu orang bergolongan darah Bombay. Jika anda mempunyai golongan darah
Bombay sebaiknya anda segera ke PMI dan menyimpan darah anda agar tidak kesulitan
jika sewaktu-waktu anda membutuhkan. Karena akan sangat sulit menemukan seorang
donor darah dengan golongan darah ini.
Semoga bermanfaat, Happy blogging ^_^
Sumber
http://www.gerakanberbagi.com/apa-sih-gol-darah-para-bombay/
http://www.ncbi.nlm.nih.gov
http://tipedarah.tumblr.com/post/70550393919/tipe-darah-para-bombay-itu-apa
http://life.viva.co.id/news/read/469219-mengenal-ragam-golongan-darah-langka
http://www.anehdidunia.com/2012/12/mengenal-golongan-darah-bombay.html
0 comments:
Post a Comment