Setelah hampir
satu bulan vacum akibat balada mahasiswa tingkat akhir, sekarang
akhirnya saya bisa mencuri sedikit waktu untuk menulis kembali :’D
Mungkin
sebelumnya saya ingin sedikit curcol mengenai penderitaan saya
sebagai mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa tingkat akhir, ya mungkin itu
sejenis julukan yang harus dibanggakan dan segera diakhiri. Tugas akhir baik
itu Karya Tulis, Skripsi dan lain sebagainya akan menghantui kalian, ditambah
Praktek Lapangan serta berbagai laporan yang merengek minta dikerjakan.
Sebagian dari tugas itu akan membuat tubuh anda melakukan aktifitas yang
monoton seharian penuh. Dari pagi sampai sore menyambut anda harus duduk manis
memandangi komputer dengan posisi yang hanya bisa dirubah sekian centimetre tiap jam nya.
Capek, pegal, lelah tentu saja hal yang biasa, untuk menghilangkan rasa pegal
kebanyakan orang termasuk saya sendiri terbiasa meregangkan dan
meremas jari tangan hingga berbunyi ‘ctek-ctek’. Bukan hanya jari
tangan, orang-orang juga sering meregangkan ketegangan otot dengan
menggoyangkan pinggang atau mematahkan leher hingga menimbulkan bunyi 'kretek-kretek'. Banyak yang bilang bahwa kebiasaan ini dapat menghilangkan
stres, rasa lelah, dan menciptakan rasa nyaman bagi yang melakukannya, ada pula
yang mengatakan bahwa kebiasaan ini seperti terapi pijat dalam skala yang lebih
kecil. Bagi Anda yang sudah sering melakukannya, mungkin kebiasaan ini sudah
Anda lakukan tanpa disadari lagi. Semua kebiasaan itu memang membuat tubuh
merasa lebih baik, namun apakah hal tersebut baik dan tidak berbahaya jika
dilakukan secara terus menerus?
Pertama-tama
mari kita bahas kenapa sendi bisa berbunyi “kretek-kretek”?
Kedua ujung
tulang pada sendi yang bergerak di selimuti cairan Synovial,
yaitu pelumas bening dan tebal yang bertugas melumasi sendi agar bisa
bergerak bebas. Cairan Synovial
ini mengandung gas Karbondioksida (CO2). Jika tidak ada cairan ini, maka
sendi kita akan susah bergerak karena tak ada pelumas. Saat kita mematahkan buku-buku jari kita, sebenarnya kita
mendorong sendi keluar dari posisi normalnya dan mengembalikan lagi ke posisi
awal. Disaat sendi berubah posisi, volume
ruang pada sendipun bertambah. Karena meningkatnya volume ruang inilah tekanan
di dalamnya pun menurun, begitu pula tekanan cairan Synovial. Saat tekanan
cairan Synovial turun, gelembung CO2 didalamnya meningkat drastis hingga pada puncaknya meletup.
Inilah kenapa sendi jari kita berbunyi 'ctek'. Setelah
di 'ctek-ctek' sendi memang
terasa lebih luwes bergerak, itu karena organ Golgi Tendon (sekumpulan syaraf
ujung yang mengatur indra gerak manusia) akan berstimulasi dan otot- otot
disekitarnya mengendur, inilah alasan yang sering membuat kita ketagihan untuk
melakukan aktifitas yang menimbulkan bunyi ‘ctek-ctek’ pada sandi kita.
Nah,
berbahayakah kebiasaan ‘ctek-ctek’ pada jari tangan?
Dr. Rachel
Vreeman, asisten professor dari ahli pediatric di Indiana University School of
Medicine mengatakan dalam penelitiannya tentang fungsi tangan pada orang dengan
dan tanpa radang sendi, bahwa mereka yang menderita arthritis cenderung tidak
memiliki kebiasaan suka membunyikan ruas jarinya. Dalam kata lain, tampaknya
kebiasaan ini bukanlah penyebab dari kondisi radang sendi tangan. Sebuah
penelitian melibatkan 300 orang yang telah membunyikan buku jarinya selama 35
tahun. Memang, hasilnya tidak ada kasus artritis pada tangan mereka. Namun,
efek lainnya adalah mereka memiliki sendi yang membesar, tangan mereka menjadi
lebih lemah, berkurang seperempat dari kekuatan tangan yang seharusanya.
Menurut Anatomy
and Physology Instruttors Cooperative, kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan
jaringan lembut pada pembungkus cairan sendi dan menyebabkan meurunnya kekuatan
genggaman. Hal ini bisa mempengaruhi aktivitas yang mengandalkan jari tangan
seperti menggenggam. Energi yang hilang dalam sendi sangat rendah, hanya
sekitar 7% dari yang diperlukan untuk merusak tulang. Tetapi, bila terlalu
sering melakukannya, bisa dihitung sendiri dan hasilnya tentu sangat berbahaya. Jadi, membunyikan buku jari tangan dan persendian tulang
lainnya akan terasa saat kita tua nanti, 35 hingga 40 tahun mendatang
Jadi mulai
sekarang, ayo kita tinggalkan kebiasaan buruk tersebut.
Semoga bermanfaat, Happy
blogging ^_^
Sumber:
http://cetronews.blogspot.com/2014/10/jangan-biasakan-ctek-ctek-jari-tangan.html
http://www.apakabardunia.com/2012/06/mengapa-membunyikan-leher-dan-buku-jari.html
http://www.gigisehatbadansehat.com/2012/01/tentang-kebiasaan-membunyikan-ruas-jari_11.html