Search

Tuesday, 24 November 2015

Keringat bercucuran, ambil tisu lap dahi lalu dibuang, ambil tisu lagi lap leher lalu buang. Ada makanan tumpah di meja, ambil tisu bersihkan meja lalu buang. Tangan kotor, ambil tisu bersihkan tangan lalu buang. Terlebih lagi saat sedang pilek atau sedang menangis terharu ketika menonton film, tisu yang kita pakai akan berlipat-lipat jumlahnya. Selain penggunaan di lingkup rumah tangga, tisu juga banyak dijumpai di tempat umum seperti toilet umum dan di rumah makan. Pernahkan teman-teman bayangkan selama satu hari berapa lembar tisu kah yang digunakan oleh seluruh manusia yang ada dunia? Mungkin jumlahnya bisa mencapai berjuta-juta lembar. Dan apakah teman-teman mengetahui aktifitas sederhana seperti itu sebenarnya sangat berdampak buruk bagi lingkungan. 
 Kenapa penggunaan tisu yang berlebihan sangat berdampak buruk untuk lingkungan? karena bahan tisu terbuat dari kayu. Menggunakan tisu secara berlebihan, itu sama artinya dengan menebang pohon secara berlebihan juga. Sedangkan sebatang pohon butuh bertahun-tahun untuk  siap ditebang dan diolah lagi. Proses pembuatan tisu, membutuhkan tekhnik chipping (memotong-motong menjadi irisan tipis), grounding (meratakan permukaan), pressing (memadatkan), drying (mengeringkan) and chlorine bleaching wood (pemutihan kayu dengan klorin). Proses pemutihan menggunakan klorin dan merkuri, yang berbahaya bagi manusia serta lingkungan . Produksi tisu yang berlebihan karena pemakaian yang berlebihan juga artinya kita bertanggung jawab pada terjadinya krisis oksigen dan air, karena fungsi alami pohon adalah sebagai penghasil oksigen sekaligus juga sebagai penyerap air.

Fakta yang lebih mencengangkan satu pohon hanya bisa menghasilkan sangat sedikit tisu. Misalnya dalam 1 pack tisu terdapat 50 lembar tisu, ternyata satu pohon yang berumur 6 tahun hanya bisa menghasilkan kira-kira 40 lembar tisu. Jadi 1 pohon kurang lebih sama dengan 1 pack tisu. Padahal dari satu pohon itu bisa memenuhi kebutuhan oksigen sekitar 3 orang. Sehingga secara tidak langsung kita ikut mengurangi populasi pohon di dunia ini. Sampai saat ini pun Indonesia sudah kehilangan sekitar 72% hutan aslinya dan semakin haripun kerusakan hutan masih tetap berlanjut, terlebih lagi setiap tahun kita selalu mengalami musibah kebakaran hutan.

Pernahkan teman-teman melihat tisu dan pengering pada saat di toilet umum atau di tempat makan? sebisa mungkin jangan menggunakan tisu tapi gunakanlah pengering untuk mengeringkan tangan. Pernakah melihat sampah di toilet kamar mandi, di dalam WC maupun di luar? pasti banyak tumpukan tisu yang terpakai, dan itu terjadi setiap hari bahkan setiap menit. Banyak tisu-tisu yang terbuang karena pemborosan pemakaian. Lalu langkah apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi penggunaan tisu? Penggunaan tisu dapat kita minimalisir dengan beralih menggunakan sapu tangan atau handuk. Memang penggunaannya tidak sepraktis memakai tisu yang sekali pakai bisa langsung di buang, sapu tangan harus dicuci agar dapat digunakan kembali. Tapi lihat saja manfaat penggunaan sapu tangan selain mengurangi kerusakan hutan, kita juga membantu mengurangi penumpukan sampah. Jika dilihat dari segi produksinya, menghemat penggunaan tisu dapat mengurangi pemborosan energi dan air saat proses produksi. Mungkin kalau dilakukan perhitungan perbandingan penggunaan kertas tisu dan sapu tangan maka akan terlihat adanya penghematan dan manfaat lingkungan lain.
Penggunaan sapu tangan mungkin bagi sebagian kalangan orang dianggap sebagai ketinggalan jaman. Namun bagi kalangan yang peduli lingkungan, hal ini dapat dianggap sebagai langkah yang menarik. Semua berawal dari sesuatu yang sederhana untuk hutan kita, sebab hutan adalah titipan Sang Pencipta untuk cucu- cucu kita nantinya. Sayangi bumi ini, selamatkan hutan kita. 
Semoga bermanfaat, Happy Blogging ^_^ 




Sumber:
http://www.apakabardunia.com/2013/01/tissue-si-pembabat-pohon-dunia.html
http://www.kompasiana.com/devidhede/ayo-diet-tisu-lestarikan-bumiku_552a2056f17e61625fd623c2
http://www.unikbaca.com/2012/11/tissu-menghabiskan-pohon-berapa-banyak.html#ixzz3sPrZScIk

http://handuk-qu.blogspot.co.id/2013/07/tissue-atau-saputangan-handuk.html#.VlRrNNIrLDc
>>Read More