Hari gini
masih bau badan??!!! OMG HELLLLOOOWWWW….!!!
Ga kebayang deh ya, pasti bakal ngeganggu aktivitas sama rutinitas kita. Misalnya lagi jalan sama gebetan dan tiba-tiba muncul bau-bau tak sedap yang merusak suasana. Bisa-bisa calon jodoh yang tadinya 1 meter di depan mata menjauh jadi 500 meter. Hehehe. Nah, untungnya teknologi begitu cepat memberikan solusi dan pertolongan. Yap, teknologi itu kita sebuat dengan deodorant, solusi yang membantu mengatasi bau badan dengan cara yang sangat mudah dan praktis. Selain itu, deodorant sendiri juga dapat berfungsi sebagai parfum yang membuat tubuh jadi lebih wangi. Berbagai aroma diciptakan untuk membuat orang lebih tertarik dan nyaman memakainya. Akan tetapi dibalik manfaat dari deodorant pernah berhembus kabar bahwa deodorant dapat menyebabkan kanker payudara. Benarkah hal tersebut? Mari kita simak lebih lanjut ulasan berikut ini.
Ga kebayang deh ya, pasti bakal ngeganggu aktivitas sama rutinitas kita. Misalnya lagi jalan sama gebetan dan tiba-tiba muncul bau-bau tak sedap yang merusak suasana. Bisa-bisa calon jodoh yang tadinya 1 meter di depan mata menjauh jadi 500 meter. Hehehe. Nah, untungnya teknologi begitu cepat memberikan solusi dan pertolongan. Yap, teknologi itu kita sebuat dengan deodorant, solusi yang membantu mengatasi bau badan dengan cara yang sangat mudah dan praktis. Selain itu, deodorant sendiri juga dapat berfungsi sebagai parfum yang membuat tubuh jadi lebih wangi. Berbagai aroma diciptakan untuk membuat orang lebih tertarik dan nyaman memakainya. Akan tetapi dibalik manfaat dari deodorant pernah berhembus kabar bahwa deodorant dapat menyebabkan kanker payudara. Benarkah hal tersebut? Mari kita simak lebih lanjut ulasan berikut ini.
Deodorant
merupakan salah satu produk kosmetik yang dipergunakan untuk menghilangkan bau
badan dan mengurangi keringat. Pada hasil riset setiap hari orang akan
mengeluarkan air sebanyak 650-750 cc melalui transpirasi kulit. Air yang keluar
ini akan menguap dan meninggalkan sisa – sisa lemak dikulit sehingga mudah
sekali bakteri berkembang biak dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Keringat mengandung air, garam,dan zat sisa dari dalam tubuh. Mengapa bisa
timbul bau yang tidak sedap? Hal tersebut bisa dikarenakan oleh aktivitas
bakteri. Bakteri yang seperti apa? Ada dua contoh bakteri yang bisa
memungkinkan menjadi penyebab adanya bau badan, yaitu Propionibacteria (bakteri yang hidup di saluran kelenjar sebasea
manusia dewasa dan remaja) dan Staphylococcus
epidermidis (bakteri yang memberikan bau seperti keju). Kedua bakteri
tersebut cukup berperan dalam merusak proteinseus yang dihasilkan oleh kelenjar
apokrin.
Semakin banyak keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ketiak
maka makanan bakteri semakin banyak sehingga bau badan semakin tidak sedap.
Penggunaan garam alumunium yang terdapat pada deodorant mampu berperan sebagai
antibakteri. Mengapa? Hal ini dikarenakan garam alumunium mampu menghasilkan pH
asam dari proses hidrolisi dengan keadaan seperti itu dapat dianggap sebagai
salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap bakteri. Sediaan antiperspirant
harus berdasarkan hidrolisa garam logam, karena mempunyai efek menghambat
bakteri kulit. Pngamatan terhadap efek alumunium sulfat, alumunium
khlorhidroksida dan alumunium klorida dengan urea 5% ternyata mempunyai efek
baterisida dan bakteriostatik yang sangat kuat. Efek deodorant dengan garam
alumunium terjadi dengan dua cara : Aktivitas hambat bakteri yang disebabbkan
pH yang relative rendah dan netralisasi bau dengan kombinasi kimia
Ketika dilakukan perbandingan jumlah bakteri pada ketiak yang
menggunakan deodorant dan tidak menggunakan deodorant ternyata yang lebih
banyak bakterinya adalah yang non deodorant. Mengapa? Karena didalam deodorant
terdapat kandungan yang dapat membantu mematikan bakteri dan mampu menahan
pertumbuhan bakteri tersebut. Kandungan yang terdapat pada deodorant seperti
senyawa – senyawa kimiawi yang terdapat didalamnya, mampu berperan sebagai
antibakteri sehingga bakteri seperti propionibacteria
dan staphylococcus dapat dikurangi
jumlahnya di daerah ketiak. Secara spesifik bakteri pada ketiak memang kurang
mampu dijelaskan secara pastinya namun kedua bakteri tadi merupakan contoh dari
bakteri yang berperan dalam ketiak yang menyebabkan ketiak mengeluarkan bau
yang tidak sedap.
Deodorant
pada umumnya bekerja dengan cara menetralisir dan mencegah bau badan. Salah
satu zat yang digunakan adalah senyawa alumunium, di mana ia mempengaruhi kerja
kelenjar keringat. Akibat pengaruhnya, produksi keringat menjadi minim dan
tidak terlalu banyak, inilah sebabnya aroma badan tetap netral. Dikutip dari
India Times, Dr. Sunita mengingatkan bahwa cara kerja senyawa alumunium ini
bisa mempengaruhi hormon estrogen dan kelenjar payudara. Pada beberapa kasus,
penderita kanker payudara wajib menghindari senyawa alumunium dan paraben agar
sel kanker tidak semakin berkembang. Selain itu, ahli kosmetik Dr. Abhijit
Desai mengingatkan pula akan kandungan alkohol pada deodorant. Apabila
kandungan alkohol pada deodorant terlalu tinggi, bahayanya adalah pada iritasi,
kemerahan serta gatal-gatal, bahaya yang bisa langsung dialami tanpa menunggu
lama.
Para
peneliti telah mempelajari hubungan antara senyawa yang dikeluarkan deodoran
yakni paraben dengan kanker payudara. Seperti diketahui, zat pareban banyak
digunakan sebagai pengawet untuk membunuh kuman pada kosmetik seperti deodorant
atau antiperspirant. Setelah dilakukan penelitian, ternyata paraben sedikit
menyerupai fungsi hormon estrogen pada wanita. Sedangkan hormon estrogen
sendiri merupakan faktor risiko kanker payudara. Seperti dikutip dari Healthday, dalam penelitian yang
diterbitkan dalam Journal of Applied
Toxicology, Darbre dan rekan-rekannya melaporkan bahwa satu atau lebih
jenis paraben ditemukan pada 158 dari 160 sampel jaringan tubuh yang diambil
dari 40 orang wanita. Peneliti menemukan 96 sampel mengandung lima bentuk ester
paraben yang paling umum.
Kata Dr.
Philippa Darbre. Kandungan paraben yang tinggi ditemukan pada bagian antara
payudara dan ketiak, dan kanker payudara paling sering muncul pada daerah
tersebut. Meskipun demikian, Dr Darbre memperingatkan bahwa penelitiannya ini
tidak dapat menyiratkan hubungan sebab dan akibat. Sementara itu, Dr. Darbre
mengimbau kepada para wanita agar mengurangi atau menghentikan penggunaan
produk kosmetik sebanyak mungkin. Karena pihak American Cancer Society tidak menemukan hubungan yang jelas antara
deodoran atau antiperspirant dengan kanker payudara. Namun, menurut Dr Michael
J. Thun, wakil presiden emeritus epidemiologi dan penelitian surveilans American Cancer Society, fakta bahwa
bahan pengawet yang ditemukan pada sebagian besar sampel jaringan payudara
tidak dapat disimpulkan bahwa bahan ini benar-benar menyebabkan kanker
payudara.
Meskipun
belum didapatkan hasil yang valid mengenai pengaruh deodorant dengan kanker
payudara, tapi ada baiknya kita tetap waspada. Jadi, apa yang harus kita
lakukan? Haruskan pemakaian deodorant kita hentikan? Nah ada baiknya kita
beralih pada ramuan tradisional atau menerapkan pola hidup sehat agar keringat
dan bau badan tak lagi menjadi penghalang aktivitas sehari-hari. Akan tetapi
jika memang pola ideal tersebut belum bisa dilakukan, ya bijaklah dalam
menggunakan deodorant ini, tak perlu berlebihan dan jangan terlalu sering
menggunakan deodorant. Pilihlah bahan
yang relatif lebih aman, para ahli menyarankan untuk lebih menggunakan
deodorant stick ketimbang deodorant roll. Alasannya, kadar alkohol pada deodorant
stick lebih rendah ketimbang deodorant roll. Sekalipun aromanya tidak tahan
terlalu lama, namun umumnya lebih ramah pada tubuh.
Semoga bermanfaat, Happy Blogging :)
Sumber:
http://cepatsehatsecara-alami.blogspot.com/2013/07/dampak-negatif-penggunaan-deodorant.html
http://life.viva.co.id/news/read/439636-bahaya-mengintai-dibalik-pemakaian-deodoran-berlebihan
http://fiitriaanggraeni.wordpress.com/2012/11/23/deodorant-vs-non-deodorant-manakah-yang-lebih-banyak-bakterinya/
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1818620/pakai-deodoran-ternyata-bisa-picu-kanker#.U7Z0Y5SSx2k
teriamakasih banyak... ternyata ada dampak burknya ya...
ReplyDeleteBau badan muncul biasanya diakibatkan oleh keringat, dari keringat maka muncullah bakteri dan kuman yang akan mengeluarkan bau. Jadi, jaga badan tetap sehat, bebas dari keringat, agar tetap adem.. :)
ReplyDelete