Search

Monday, 8 September 2014

Tertawa adalah hal wajar yang bisa dialami oleh semua orang, orang bisa tertawa karena mendengar atau melihat  hal-hal lucu. Orang juga bisa tertawa karena rangsangan yang disengaja, misalnya karena digelitik. Berbicara mengenai gelitik menggelitik (ga ada hubungan sama goyang itik ya :3) tentu saja hampir semua pernah mengalami hal tersebut. Saat kita digelitik tubuh kita akan merasa geli dan rangsangan berupa gelitikan tersebut akan ditanggapi oleh tubuh kita dengan tertawa terpingkal-pingkal. Nah, lain halnya jika yang menggilitik tubuh kita adalah diri kita sendiri. Pernahkah kalian mencoba menggelitik diri sendiri? Apa yang kalian rasakan? Tidak terjadi apa-apa bukan? Hal ini sungguh berbeda jika yang menggelitik kita adalah orang lain. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Mari simak ulasan berikut ini. :)



Sebagian besar orang pasti memiliki titik-titik geli di tubuhnya yang mudah ditemukan. Terdapat banyak titik di tubuh yang bisa menjadi tempat untuk merangsang geli dan membuat orang tertawa, seperti di lutut, bagian belakang leher, ketiak, pinggang dan telapak kaki. Tawa yang timbul saat orang lain menggelitik merupakan suatu reaksi alami. Biasanya tempat yang paling geli adalah tempat yang sangat rentan terhadap serangan, setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak mengandung pembuluh darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung karena tulang rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar ketiak.

Para ilmuwan menemukan bahwa perasaan yang dialami saat orang lain menggelitik akan membuat ia menjadi panik dan merupakan salah satu pertahanan tubuh alami. Karena perasan tersebut merupakan cara memberitahu tubuh bahwa ada sesuatu di bagian tubuhnya. Seperti dikutip dari Howstuffworks, saat orang lain menggelitik merupakan salah satu keadaan yang tidak terduga, sehingga menyebabkan seseorang merasa gelisah dan panik yang mengarah pada perasaan geli. Rasa geli tersebut akan memunculkan respons tawa yang tak terkendali. Beberapa orang ada yang mudah sekali geli yang membuatnya mulai tertawa bahkan sebelum orang lain menyentuhnya.

Lalu kenapa tidak geli saat menggelitik diri sendiri? Sebagian besar penjelasan untuk pertanyaan ini masih belum diketahui, namun penelitian telah menunjukkan bahwa otak sudah terlatih untuk mengetahui apa yang harus dirasakannya ketika seseorang bergerak atau melakukan fungsi tertentu. Jika seseorang ingin menggelitik diri sendiri, maka otak sudah mengantisipasi kontak dari tangan dan telah mempersiapkan kondisi tersebut. Dengan mengontrol rasa kegelisahan dan kepanikan, maka tubuh tidak lagi merespons hal yang sama ketika ia menggelitik dirinya sendiri. Peneliti dari University College London telah menemukan bahwa otak kecil (cerebellum) yang mencegah seseorang merasa geli tersebut. Otak kecil adalah daerah yang terletak di dasar otak dan memantau pergerakan seseorang, karenanya otak kecil mampu membedakan antara sensasi yang diharapkan dengan sensasi yang tak terduga. Jika otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal ini akan membuat saraf respons tidak terlalu intens. Inilah yang membuat seseorang tidak bisa mnggelitik diri sendiri. Misalnya, waktu kita menggerakkan jari tepat di bagian bawah pinggang kita sendiri, otak kecil sudah mengetahui lebih dulu sehingga mengirim tanda penundaan reaksi. Tetapi kalau itu dilakukan orang lain, kita akan merasa geli karena tidak terjadi penundaan reaksi. Kalau kita tidak dapat menahan rasa geli, kita akan tertawa.
Semoga bermanfaat, happy blogging :)




Sumber:
http://www.langitberita.com/tanyakenapa/12868/mengapa-menggelitk-diri-sendiri-tdak-terasa-geli/
http://news-item.blogspot.com/2013/02/mengapa-menggelitik-diri-sendiri-tidak.html
http://health.detik.com/read/2010/09/09/160849/1438555/763/kenapa-tidak-geli-saat-gelitik-diri-sendiri
>>Read More