Hampir semua wanita
setiap bulan pasti mengalami menstruasi dan pastinya selalu menggunakan yang
namanya pembalut. Akan tetapi banyak yang tidak mengetahui jenis pembalut
seperti apa yang mereka gunakan. Wanita lebih mengenal merk dan harga pembalut
yang mereka gunakan tanpa mengetahui seberapa besar resiko yang akan mereka
hadapi. Pembalut wanita adalah produk sekali pakai, karena itulah para produsen
terkadang sering mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp kemudian
menjadikannya bahan dasar pembuatan pembalut wanita untuk menghemat biaya
produksi. Bahan bakunya yang dipakai tersebut mulai dari kertas koran, kardus,
karton bekas, pasti penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam
pewarna sintetis, dan berbau. Dalam proses daur ulang pastinya banyak
bahan-bahan kimia mengandung khlor yang digunakan untuk proses pemutihan bahan
baku, untuk proses sterilisasi kuman-kuman serta untuk menghilangkan bau pada
bahan baku hasil daur ulang. Proses pemutihan tersebut akhirnya menimbulkan
senyawa baru yang dinamakan dioxin yang bisa menjadikan pembalut wanita
berbahaya.
Pada proses menstruasi,
apabila darah haid jatuh keatas permukaan pembalut wanita, zat dioxin pada
pembalut wanita akan dilepaskan melalui proses penguapan. Yang pertama pasti
akan mengenai permukaan vagina/vulva, kemudian diserap ke dalam rahim melalui
saluran serviks, kemudian masuk ke dalam uterus, kemudian melewati Fallopian
tubes, dan berakhir di ovary/rahim. Meski belum ada data yang akurat mengenai
pembalut wanita berbahaya yang mengandung zat dioksin, namun para wanita
diminta waspada jika mau mencegah diri tidak terkena kanker serviks.
Pembalut wanita
berkualitas buruk disinyalir sebagai penyebab utama kanker mulut rahim di
Indonesia. Para wanita, berhati-hatilah dengan pembalut Anda, periksa kualitas pembalut
yang biasa Anda pakai! Menurut World Health Organization, Indonesia merupakan
negara dengan penderita kanker serviks nomor 1 di dunia dan 62% nya diakibatkan
oleh penggunaan pembalut yang kurang berkualitas. Sebagai sampel, di RS Cipto
Mangunkusumo ada 400 pasien kanker serviks baru setiap tahunnya dan persentase
kematian akibat kanker serviks sekitar 66%.
Mengapa wanita mudah
terinfeksi bakteri ?
Menurut penelitian
terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut
wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang
pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam
saja. Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika
dipakai lebih dari 2 jam. Perlu diketahui untuk para wanita, kemungkinan
seorang wanita dewasa terjangkit infeksi vagina adalah 83%. Berarti dari 10
wanita ada 8 wanita yang mengalami infeksi vagina, 62% dari statistik tersebut
disebabkan oleh pemakaian pembalut berkualitas buruk. Jika seorang wanita mulai
terjangkit infeksi vagina sejak usia 20 tahun, sedikitnya dibutuhkan 6 tahun
dalam hidupnya hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi vagina.
Pembalut seperti apa yang
biasa Anda pakai?
Kebanyakan wanita tidak
pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan pakai selama ini. Dan
mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau mengamati
bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Faktor harga yang murah dan nyaman
dipakai adalah pertimbangan kebanyakan wanita dalam membeli pembalut yang ada
dipasaran, tanpa mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian pembalut
yang mereka pilih.
Pembalut wanita, termasuk
klasifikasi produk sekali pakai. Karena itulah para produsen pembalut biasa
kerap mendaur ulang bahan sampah kertas bekas dan menjadikan sampah kertas
bekas ini menjadi bahan dasar untuk menghemat biaya produksi. Dalam proses daur
ulang sampah kertas bekas ini, tentu banyak menggunakan bahan-bahan kimia untuk
proses pemutihan kembali, menghilangkan bau sampah kertas bekas dan proses
sterilisasi bakteri yang terdapat pada sampah kertas bekas. Kertas daur ulang
yang telah diproses dengan bahan kimia inilah yang kemudian dibungkus rapi dan
siap dipasarkan sebagai pembalut biasa yang kita temukan dipasaran.
Para wanita membelinya
dengan harga murah dan menggunakan tanpa perasaan was-was, namun berpotensi
buruk bagi kesehatan mereka.
Bagaimana pembalut bisa
memperburuk kesehatan wanita dari pemakaian pembalut biasa ?
Ketika sedang haid dan
memakai pembalut biasa berkualitas buruk, tanpa disadari cairan darah yang
sudah diserap oleh pembalut biasa akan bercampur dengan kimia dan bahan tidak
steril yang terkandung dalam bahan pembalut. Dan saat seorang wanita duduk
tanpa disadari cairan kotor dari pembalut akan keluar kembali karena terkena
tekanan dan naik ke atas dan masuk kembali ke organ kewanitaan. Hal ini yang
akan menyebabkan infeksi.
Sekarang ini banyak
sekali pilihan pembalut wanita dengan keunggulannya masing-masing. Tapi tahukah
kita bagaimana memilih pembalut yang aman? Berikut cara memilih pembalut yang
aman bagi kesehatan organ reproduksi:
- Pilihlah pembalut dengan daya serap yang tinggi
- Pilihlah pembalut yang tidak lembab pada permukaannya ketika dipakai
- Pembalut harus nyaman dipakai agar tidak mengganggu aktivitas
- Pilihlah pembalut yang tidak mempunyai aroma tertentu
- Saat membeli pembalut, pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tertutup rapat dan ada exp date-nya
- Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina
- Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang (pulp).
Selain memilih pembalut
ada baiknya pula kita mengerti hal-hal penting apa saja yang harus diketahui
dalam merawat kesehatan organ intim kita selama haid :
- Mengganti pembalut sesering mungkin (kurang lebih 3 jam sekali) terutama pas haid sedang banyak-banyaknya. Karena pembalut yang terlambat diganti bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit terutama yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Keduanya akan tumbuh subur di tempat-tempat yang lembab.
- Saat membersihkan diri, basuhlah dengan air bersih dari arah depan ke belakang. Jika dari arah sebaliknya malah justru bisa memindahkan bakteri yang banyak bersarang di anus ke wilayah organ reprduksi kita, akibatnya bisa timbul gatal-gatal.
- Hindari celana dalam yang terlalu ketat. Soalnya keketatan semacam ini akan menekan otot luar organ intim dan menciptakan suasana lembab. Lebih baik pakailah celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Hindari pula celana jins yang terlalu ketat di daerah selangkangan.
- Ketika berada di toilet umum, jangan gunakan air di ember atau penampungan untuk membersihkan. Gunakan saja air dari keran yang mengalir, ini akan lebih aman. Karena menurut penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur candida albicans penyebab keputihan. Sedangkan air yang mengalir dalam keran mengandung kurang lebih 10-20%.
- Jangan keseringan memakai cairan pembersih organ intim (anti bakteri), sebab penggunaan secara rutin malah mengganggu keseimbangan flora di sekitar alat kelamin, juga bisa membunuh mikroba “baik” dan memicu tumbuhnya jamur.
- Sebagai pilihan lain, kini sudah banyak hadir pembalut kain modern. Pembalut wanita ini bisa dicuci dan dipergunakan kembali yang biasa disebut reusable / washable menspad. Walaupun terbuat dari kain, namun bukan sembarang kain lho, nama bahan penyerap cairan ini yaitu microfiber, sedangkan lapisan kain yang menyentuh permukaan kulit dibuat dari bahan microfleece yang menjadikan kulit senantiasa kering dan tidak lembab.
Bagaimana cara mengetahui
kualitas pembalut?
Tumpahkan 35 – 50 ml/cc
air pada permukaan pembalut. Diamkan beberapa saat sampai air meresap lalu
tekan selembar tissue yang di taruh pada permukaan pembalut. Ini adalah posisi
saat wanita duduk, ada tekanan pada pembalut. Apa yang terjadi? Apakah tissue
menjadi basah? Kalau tissue anda basah, ini menandakan daya serap pada pembalut
tersebut kurang baik. Siapkan setengah gelas air putih, usahakan gunakan gelas
yang bening atau transparan dan alat pengaduk. Sobek pembalut anda dan ambil
bagian inti di dalamnya (bahan penyerap, kapas). Masukkan ke dalam gelas berisi
air sebagian dari bagian inti pembalut anda, lalu aduk.
Apa yang anda lihat?
Apakah bagian inti pembalut tersebut hancur, seperti pulp kertas dan air
berubah menjadi keruh? Kalau jawabannya iya, ini menandakan pembalut tersebut
menggunakan bahan yang kurang berkualitas, kertas daur ulang. Coba anda
bayangkan setiap bulan selalu menggunakan pembalut yang terbuat dari kertas
daur ulang, bahan kurang berkualitas dengan proses pembuatan menggunakan bahan
kimia yang berbahaya! Para wanita berhati-hatilah, pilihlah pembalut yang
berkualitas!
Semoga bermanfaat, Happy Blogging ^_^
Sumber:
http://cetronews.blogspot.com/2014/10/mengungkap-fakta-dibalik-pembalut-para.html
http://pondokibu.com/tips-memilih-pembalut-yang-sehat-dan-perawatan-diri-saat-haid.html
http://pembalutwanitanatesh.com/cara-mengetahui-pembalut-wanita-yang-berbahaya.html
0 comments:
Post a Comment