Pernikahan merupakan suatu ikatan suci antara dua orang yang
saling mencintai. Setiap orang pasti memimpikan bila menjadikan pernikahan
sebagai suatu peristiwa sakral yang pertama dan terakhir, serta mendapatkan
pasangan hidup yang setia dan selalu ada di samping, baik dalam masa suka
maupun duka. Karena itulah, meski sulit dibuktikan secara logis, jari manis
kita sebagai “pelabuhan” cincin pernikahan terasa sulit dipisahkan bila telah
disatukan.
Bentuk
lingkaran dari cincin menjadi simbol keabadian, karena potongannya yang tanpa
akhir. Makna ini dipercaya bukan hanya oleh orang Mesir, tapi juga budaya kuno
lain. Lubang di tengah cincin pun juga memiliki makna, bukan hanya dianggap sebagai
ruang, tapi juga pintu gerbang yang mengarah ke hal-hal maupun kejadian yang
sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Dengan memberikan wanita sebuah
cincin menandakan cinta yang abadi dan tanpa akhir.
Dulu cincin perkawinan dikenakan di
jari yang berbeda-beda, termasuk ibu jari, bahkan pada kedua tangan kanan
maupun kiri. Menurut tradisi yang dipercaya berasal dari masyarakat Romawi,
cincin perkawinan dikenakan di jari manis tangan kiri karena adanya vena
(pembuluh darah) pada jari tersebut, yang disebut ‘Vena Amoris’ atau
‘Vein of Love’ (Vena Cinta), yang terhubung langsung ke jantung. Tapi teori ini
ditepis oleh para ilmuwan. Meskipun demikian, mitos ini masih terus bertahan
dan masih dipercaya oleh mereka yang romantis sebagai alasan utama mengenakan
cincin pada jari manis kiri.
Jari
manis manusia identik dengan cincin perkawinan. Banyak yang bertanya, kenapa
cincin perkawinan harus disematkan di jari manis, tidak di jari lain? Nah, untuk
mengetahui alasannya, coba ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Pertemukan kedua telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam.
- Kemudian, 4 jari yang lain dipertemukan ujungnya.
- Permainan dimulai, hanya 1 pasang jari yang tidak terpisahkan
- Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari mewakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti dan kita tidak akan selamanya hidup dan tinggal bersama orang tua kita.
- Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.
- Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak-anakkita. Cepat atau lambat anak kita juga akan meninggalkan kita.
- Selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, kamu akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri. Selama hidup, anda dan pasangan anda akan terus melekat satu sama lain.
Ketika otak menerima pesan utk menggerakan
jari telunjuk, jempol, tengah, dan kelingking kita. Jari-jari itu dapat
digerakkan. Mengapa jari manis tetap
diam tak dapat digerakkan
meskipun otak ini bersikeras menggoyahkan? Itulah
kenapa dari dulu cinta didasarkan pada dorongan kuat dari perasaan, bukan dari otak atau
otot. Terasa kan sekeras
apapun otak dan otot kita bersikeras menggerakan jari manis kita, tetap tak
bisa digoyahkan? Simbol
dari cinta sejati.
Meskipun memiliki makna yang sangat mendalam,
cincin pernikahan tetap saja hanya sebuah simbol. Keutuhan suatu rumah tangga
tergantung dari pasangan yang menjalaninya serta kuatnya komitmen bersama.
Mungkin banyak yang berpikir jari manis yang sulit dipisahkan ketika telapak
tangan kita disatukan hanya sebuah kebetulan semata, tetapi meskipun hanya sebuah
kebetulan itu adalah kebetulan yang indah bukan? :)
Semoga bermanfaat, happy blogging :)
Sumber:
http://www.thecrowdvoice.com/post/alasan-cincin-pernikahan-dipakai-di-jari-manis-3032910.html
http://yulianakode.blogspot.com/2013/09/kenapa-cincin-kawin-dipakai-di-jari.html
http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/mitos.fakta.cincin.kawin/005/007/60
http://www.tahupedia.com/content/show/125/Alasan-Mengapa-Cincin-Pernikahan-Dipakai-di-Jari-Manis
0 comments:
Post a Comment