Search

Showing posts with label From Me To You. Show all posts
Showing posts with label From Me To You. Show all posts

Tuesday, 24 November 2015

Keringat bercucuran, ambil tisu lap dahi lalu dibuang, ambil tisu lagi lap leher lalu buang. Ada makanan tumpah di meja, ambil tisu bersihkan meja lalu buang. Tangan kotor, ambil tisu bersihkan tangan lalu buang. Terlebih lagi saat sedang pilek atau sedang menangis terharu ketika menonton film, tisu yang kita pakai akan berlipat-lipat jumlahnya. Selain penggunaan di lingkup rumah tangga, tisu juga banyak dijumpai di tempat umum seperti toilet umum dan di rumah makan. Pernahkan teman-teman bayangkan selama satu hari berapa lembar tisu kah yang digunakan oleh seluruh manusia yang ada dunia? Mungkin jumlahnya bisa mencapai berjuta-juta lembar. Dan apakah teman-teman mengetahui aktifitas sederhana seperti itu sebenarnya sangat berdampak buruk bagi lingkungan. 
 Kenapa penggunaan tisu yang berlebihan sangat berdampak buruk untuk lingkungan? karena bahan tisu terbuat dari kayu. Menggunakan tisu secara berlebihan, itu sama artinya dengan menebang pohon secara berlebihan juga. Sedangkan sebatang pohon butuh bertahun-tahun untuk  siap ditebang dan diolah lagi. Proses pembuatan tisu, membutuhkan tekhnik chipping (memotong-motong menjadi irisan tipis), grounding (meratakan permukaan), pressing (memadatkan), drying (mengeringkan) and chlorine bleaching wood (pemutihan kayu dengan klorin). Proses pemutihan menggunakan klorin dan merkuri, yang berbahaya bagi manusia serta lingkungan . Produksi tisu yang berlebihan karena pemakaian yang berlebihan juga artinya kita bertanggung jawab pada terjadinya krisis oksigen dan air, karena fungsi alami pohon adalah sebagai penghasil oksigen sekaligus juga sebagai penyerap air.

Fakta yang lebih mencengangkan satu pohon hanya bisa menghasilkan sangat sedikit tisu. Misalnya dalam 1 pack tisu terdapat 50 lembar tisu, ternyata satu pohon yang berumur 6 tahun hanya bisa menghasilkan kira-kira 40 lembar tisu. Jadi 1 pohon kurang lebih sama dengan 1 pack tisu. Padahal dari satu pohon itu bisa memenuhi kebutuhan oksigen sekitar 3 orang. Sehingga secara tidak langsung kita ikut mengurangi populasi pohon di dunia ini. Sampai saat ini pun Indonesia sudah kehilangan sekitar 72% hutan aslinya dan semakin haripun kerusakan hutan masih tetap berlanjut, terlebih lagi setiap tahun kita selalu mengalami musibah kebakaran hutan.

Pernahkan teman-teman melihat tisu dan pengering pada saat di toilet umum atau di tempat makan? sebisa mungkin jangan menggunakan tisu tapi gunakanlah pengering untuk mengeringkan tangan. Pernakah melihat sampah di toilet kamar mandi, di dalam WC maupun di luar? pasti banyak tumpukan tisu yang terpakai, dan itu terjadi setiap hari bahkan setiap menit. Banyak tisu-tisu yang terbuang karena pemborosan pemakaian. Lalu langkah apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi penggunaan tisu? Penggunaan tisu dapat kita minimalisir dengan beralih menggunakan sapu tangan atau handuk. Memang penggunaannya tidak sepraktis memakai tisu yang sekali pakai bisa langsung di buang, sapu tangan harus dicuci agar dapat digunakan kembali. Tapi lihat saja manfaat penggunaan sapu tangan selain mengurangi kerusakan hutan, kita juga membantu mengurangi penumpukan sampah. Jika dilihat dari segi produksinya, menghemat penggunaan tisu dapat mengurangi pemborosan energi dan air saat proses produksi. Mungkin kalau dilakukan perhitungan perbandingan penggunaan kertas tisu dan sapu tangan maka akan terlihat adanya penghematan dan manfaat lingkungan lain.
Penggunaan sapu tangan mungkin bagi sebagian kalangan orang dianggap sebagai ketinggalan jaman. Namun bagi kalangan yang peduli lingkungan, hal ini dapat dianggap sebagai langkah yang menarik. Semua berawal dari sesuatu yang sederhana untuk hutan kita, sebab hutan adalah titipan Sang Pencipta untuk cucu- cucu kita nantinya. Sayangi bumi ini, selamatkan hutan kita. 
Semoga bermanfaat, Happy Blogging ^_^ 




Sumber:
http://www.apakabardunia.com/2013/01/tissue-si-pembabat-pohon-dunia.html
http://www.kompasiana.com/devidhede/ayo-diet-tisu-lestarikan-bumiku_552a2056f17e61625fd623c2
http://www.unikbaca.com/2012/11/tissu-menghabiskan-pohon-berapa-banyak.html#ixzz3sPrZScIk

http://handuk-qu.blogspot.co.id/2013/07/tissue-atau-saputangan-handuk.html#.VlRrNNIrLDc
>>Read More

Saturday, 2 May 2015

Halooooo semuanyaaaaaa…. I’m coming…!!! Akhirnya saya punya waktu untuk menulis lagi setelah hampir berbulan-bulan blog ini terbengkalai :’) *terharu*
Baiklah tanpa basi-basi panjang x lebar x tinggi, kita langsung saja membaca judul dari postingan ini. Asam Garam Gula? Lah emang bumbu dapur? Ya mungkin begitulah suasana hati yang sedang saya alami beberapa bulan terakhir ini. Layaknya bumbu dapur, berbagai macam jenis perasaan campur aduk menjadi satu, tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi. Saya menempuh pendidikan Diploma III dan saat ini saya sudah memasuki semester enam. Itu artinya saya sudah memasuki lembah kegalauan yang akan dihadapi oleh semua mahasiswa ingkat akhir di muka bumi ini. Title “Mahasiswa Tingkat Akhir” sudah saya sandang, dan berikut adalah cerita Asam, Garam dan Gula saya dalam menjalani masa-masa sebagai mahasiswa tingkat akhir :’) *terharu lagi*



Seperti yang kalian bayangkan, bahwa setiap jenjang pendidikan pasti memiliki goal untuk bisa dikatakan lulus selama menempuh pendidikan tersebut. Sama halnya dengan mahasiswa, mahasiswa bila telah mencapai tingkat akhir akan mengalami masa-masa  sulit, yaitu skripsi. Skripsi biasanya dibuat oleh mahasiswa S1 sedangkan saya yang mengenyam pendidikan Diploma III mengerjakan tugas akhir yang disebut dengan KTI (Karya Tulis Ilmiah). Sebagai mahasiswa kesehatan (oke disini saya lupa menyebutkan bahwa saya adalah mahasiswa D-III jurusan analis kesehatan di salah satu perguruan tinggi negeri di Bali) tugas akhir saya tidak hanya bergelut dengan KTI tetapi ada berbagai macam praktek lapangan yang harus saya jalani dan waktunya berbarengan dengan penyusunan KTI. Hal ini mungkin karena diploma adalah program vokasi dimana kemampuan praktek lebih diutamakan (40 % teori dan 60 % praktek).

Penyusunan proposal, seminar proposal, Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RS, Penelitian, Ujian PKL, Praktek Kerja Masyarakat Desa (PKMD), Ujian PKMD, Sidang KTI, Ujian PPK (Penilain Pencapaian Kompetensi), UK (Ujian Kompetensi), mungkin itulah beberapa kewajiban-kewajiban yang harus saya penuhi selama semester enam ini. Kalau dipikirkan memang agak banyak dan kalau hanya dipikirkan tanpa dikerjakan pasti tidak akan pernah selesai. Penyusunan tugas akhir (KTI) tentu saja menjadi trending topic diantara tugas-tugas lainnya. Bobotnya yang cuma 5 SKS bisa mengalahkan PKL yg bobotnya 9 SKS. Sensasi mengerjakan tugas akhir memang terasa berbeda, cukup menguras pikiran, energi dan tentunya isi kantong. Berikut ini adalah hal-hal menarik yang saya alami dan mungkin semua orang pernah mengalaminya juga selama menjadi mahasiswa tingkat akhir.

Rajin bengong
Hal ini biasanya sering dialami pada masa pencarian jati diri ehh maksudnya pada masa-masa pencarian judul. Saat kita benar-benar merenung untuk mencari judul, inspirasi itu seakan-akan enggan untuk mampir ke otak kita. Akan tetapi kadang kala saat kita tidak memikirkan apapun inpirasi malah datang silih berganti. Ada kalanya kita sudah mempunyai beberapa list judul akan tetapi saat dikonsultasikan dengan dosen pembimbing semuanya ditolak, ya SEMUANYA DITOLAK T.T hancur hati adik bang *playing sakitnya tuh disini-cita citata*
Kiat dari semua ini sebenarnya adalah rajin membaca, peka terhadap perkembangan masalah di masyarakat, kreatif, inovatif serta RAJIN BIMBINGAN. Niscaya sebuah judul yang kece akan anda dapatkan.

Diusir Petugas Perpustakaan
Saat menjadi mahasiswa tingkat akhir perpustakaan adalah tongkrongan wajib. Entah itu mencari inspirasi judul, mencari sumber bacaan atau ngebongkar lemari buku di perpus *ehh. Saking cintanya dengan perpustakaan bisa-bisa buku kunjungan dipenuhi dengan daftar nama mu dan saking betahnya kamu di perpus terkadang dari pagi sampai sore kamu tidak beranjak dari tempat duduk mu sampai-sampai kamu diusir oleh petugas perpustakaan karena sudah waktunya tutup. Diusir kadangkala menjadi agenda wajib, untung saja belum pernah dikunci dari luar karena buka lapak di perpustakaan :v

Rajin bayar denda di perpustakaan
Tujuan ke perpustakaan selain membaca buku tentu saja adalah meminjam buku. Buku yang dipinjam juga terkadang lebih dari satu. Pokoknya kalau isinya ada yang nyangkut-nyangkut sama penelitianmu langsung libas. Saking cintanya sama tuh buku terkadang kamu lupa mengembalikannya dan jadi langganan denda :’v

Tiba-tiba menjadi anggota perpustakaan daerah
Buku-buku di perpustakaan kampus kadang kala tak ada yang relevan dengan penelitian yang kamu buat. Pilihan berikutnya adalah perpustakaan daerah yang ada di wilayah mu. Untuk bisa meminjam buka di perpusda tentu saja kamu harus menjadi member disana. Kamu mendadak menjadi member demi bisa meminjam buku padahal pada awalnya kamu tidak tahu dimana letak perpusda itu bahkan kamu tidak tahu kalau perpusda itu ada. Hahahaha

Menunggu dosen pembimbing sampai jamuran
Ini adalah hal mainstream yang pasti dialami oleh semua mahasiswa tingkat akhir. Menunggu dosen pembimbing mungkin lebih menyakitkan ketimbang menunggu jodoh #eaa, Jadwal bimbingan pagi tapi karena ada sesuatu dan lain hal jadwal mu diundur menjadi sore, pulang segan tinggal pun ogah. Dan pada akhirnya yang kamu lakukan tetaplah menunggu, jika kamu beruntung kamu tidak akan jamuran sendiri, ada teman yang bisa kamu ajak jamuran bareng :’)

Mendadak punya back-up data
Tidak bisa dibayangkan tugas akhir yang sudah kamu buat berbulan-bulan tiba-tiba lenyap karena laptop mu rusak atau terserang virus. Untuk jaga-jaga kamu pun mendadak memback-up semua data-data tugas akhir. Drop box, Google drive, bahkan sampai e-mail dan facebook menjadi tempat penyimpanan mu, flashdisk ortu, flashdisk teman-teman sekelas, bila perlu flashdisk dosen bisa menjadi sasaran untuk menitip back-up tugas akhir mu atau mungkin agar tidak mainstream bisa kamu titip di flashdisk mantan #eeaaaa :v

Kamu bisa teleportasi!
Ya kamu punya kemampuan baru yaitu teleportasi. Pagi praktek dirumah sakit, siang bimbingan ke kampus, sore penelitian di lab, malam lembur ngerjain tugas. Terlebih lagi jarak antara rumah sakit, kampus, tempat penelitian dan kos tidaklah dekat. Disaat-saat seperti ini kamu akan berharap pintu kemana saja itu ada :’)

Penelitian mu tertunda
ohh Tuhan ini adalah hal yang paling ditakutkan dan paling menyakitkan. Saat kamu kesusahan untuk menyesuaikan waktu antara tugas praktek mu di Rumah Sakit dan jadwal penelitian mu di lab dan penelitian mu harus terus diundur, rasanya itu kayak ketusuk tombaknya lancer, ketebas pedangnya saber, dan panahnya archer tembus sampai ke jantung. Sakit pokoknya sakit sakit sakit T.T

Kanker
Kanker alias kantong kering, ya memang beginilah nasib mahasiswa tingkat akhir. Fotocopy, print, fotocopy, print, beli buku, bayar denda perpus, biaya penelitian, biaya bensin karena aktifitas teleportasi, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya. Irit-iritlah saat manjadi mahasiswa tingkat akhir karena mahasiswa tingkat akhir itu sangat dekat dengan kata “tekor dan kere”

Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir :')

Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal menarik dan lucu yang biasa dialami mahasiswa tingkat akhir, tapi jika saya tulis semua maka panjang postingan ini akan mengalahkan panjang tugas akhir saya :p jadi cukup sekian saja.
Apapun asam garam dari title mahasiswa tingkat akhir jika dijalani dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh maka niscaya gula yang akan kita dapatkan. Diantara duka, lelah, dan sakit yang dialamai pasti saja akan terselip suka yang berlimpah. Nikmati prosesnya dan petik hasilnya :) 

HIDUP MAHASISWA TINGKAT AKHIR..!!!
>>Read More

Monday, 8 September 2014

Tertawa adalah hal wajar yang bisa dialami oleh semua orang, orang bisa tertawa karena mendengar atau melihat  hal-hal lucu. Orang juga bisa tertawa karena rangsangan yang disengaja, misalnya karena digelitik. Berbicara mengenai gelitik menggelitik (ga ada hubungan sama goyang itik ya :3) tentu saja hampir semua pernah mengalami hal tersebut. Saat kita digelitik tubuh kita akan merasa geli dan rangsangan berupa gelitikan tersebut akan ditanggapi oleh tubuh kita dengan tertawa terpingkal-pingkal. Nah, lain halnya jika yang menggilitik tubuh kita adalah diri kita sendiri. Pernahkah kalian mencoba menggelitik diri sendiri? Apa yang kalian rasakan? Tidak terjadi apa-apa bukan? Hal ini sungguh berbeda jika yang menggelitik kita adalah orang lain. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Mari simak ulasan berikut ini. :)



Sebagian besar orang pasti memiliki titik-titik geli di tubuhnya yang mudah ditemukan. Terdapat banyak titik di tubuh yang bisa menjadi tempat untuk merangsang geli dan membuat orang tertawa, seperti di lutut, bagian belakang leher, ketiak, pinggang dan telapak kaki. Tawa yang timbul saat orang lain menggelitik merupakan suatu reaksi alami. Biasanya tempat yang paling geli adalah tempat yang sangat rentan terhadap serangan, setidaknya di sekitar bagian atas tubuh. Pada bagian ketiak mengandung pembuluh darah dan arteri, serta memungkinkan akses leluasa ke jantung karena tulang rusuk sangkar tidak lagi memberikan perlindungan kepada rongga dada di sekitar ketiak.

Para ilmuwan menemukan bahwa perasaan yang dialami saat orang lain menggelitik akan membuat ia menjadi panik dan merupakan salah satu pertahanan tubuh alami. Karena perasan tersebut merupakan cara memberitahu tubuh bahwa ada sesuatu di bagian tubuhnya. Seperti dikutip dari Howstuffworks, saat orang lain menggelitik merupakan salah satu keadaan yang tidak terduga, sehingga menyebabkan seseorang merasa gelisah dan panik yang mengarah pada perasaan geli. Rasa geli tersebut akan memunculkan respons tawa yang tak terkendali. Beberapa orang ada yang mudah sekali geli yang membuatnya mulai tertawa bahkan sebelum orang lain menyentuhnya.

Lalu kenapa tidak geli saat menggelitik diri sendiri? Sebagian besar penjelasan untuk pertanyaan ini masih belum diketahui, namun penelitian telah menunjukkan bahwa otak sudah terlatih untuk mengetahui apa yang harus dirasakannya ketika seseorang bergerak atau melakukan fungsi tertentu. Jika seseorang ingin menggelitik diri sendiri, maka otak sudah mengantisipasi kontak dari tangan dan telah mempersiapkan kondisi tersebut. Dengan mengontrol rasa kegelisahan dan kepanikan, maka tubuh tidak lagi merespons hal yang sama ketika ia menggelitik dirinya sendiri. Peneliti dari University College London telah menemukan bahwa otak kecil (cerebellum) yang mencegah seseorang merasa geli tersebut. Otak kecil adalah daerah yang terletak di dasar otak dan memantau pergerakan seseorang, karenanya otak kecil mampu membedakan antara sensasi yang diharapkan dengan sensasi yang tak terduga. Jika otak sudah bisa mengenali sentuhan yang akan datang, hal ini akan membuat saraf respons tidak terlalu intens. Inilah yang membuat seseorang tidak bisa mnggelitik diri sendiri. Misalnya, waktu kita menggerakkan jari tepat di bagian bawah pinggang kita sendiri, otak kecil sudah mengetahui lebih dulu sehingga mengirim tanda penundaan reaksi. Tetapi kalau itu dilakukan orang lain, kita akan merasa geli karena tidak terjadi penundaan reaksi. Kalau kita tidak dapat menahan rasa geli, kita akan tertawa.
Semoga bermanfaat, happy blogging :)




Sumber:
http://www.langitberita.com/tanyakenapa/12868/mengapa-menggelitk-diri-sendiri-tdak-terasa-geli/
http://news-item.blogspot.com/2013/02/mengapa-menggelitik-diri-sendiri-tidak.html
http://health.detik.com/read/2010/09/09/160849/1438555/763/kenapa-tidak-geli-saat-gelitik-diri-sendiri
>>Read More

Sunday, 3 August 2014

Pernikahan merupakan suatu ikatan suci antara dua orang yang saling mencintai. Setiap orang pasti memimpikan bila menjadikan pernikahan sebagai suatu peristiwa sakral yang pertama dan terakhir, serta mendapatkan pasangan hidup yang setia dan selalu ada di samping, baik dalam masa suka maupun duka. Karena itulah, meski sulit dibuktikan secara logis, jari manis kita sebagai “pelabuhan” cincin pernikahan terasa sulit dipisahkan bila telah disatukan.


Bentuk lingkaran dari cincin menjadi simbol keabadian, karena potongannya yang tanpa akhir. Makna ini dipercaya bukan hanya oleh orang Mesir, tapi juga budaya kuno lain. Lubang di tengah cincin pun juga memiliki makna, bukan hanya dianggap sebagai ruang, tapi juga pintu gerbang yang mengarah ke hal-hal maupun kejadian yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Dengan memberikan wanita sebuah cincin menandakan cinta yang abadi dan tanpa akhir.

Dulu cincin perkawinan dikenakan di jari yang berbeda-beda, termasuk ibu jari, bahkan pada kedua tangan kanan maupun kiri. Menurut tradisi yang dipercaya berasal dari masyarakat Romawi, cincin perkawinan dikenakan di jari manis tangan kiri karena adanya vena (pembuluh darah) pada jari tersebut, yang disebut ‘Vena Amoris’ atau ‘Vein of Love’ (Vena Cinta), yang terhubung langsung ke jantung. Tapi teori ini ditepis oleh para ilmuwan. Meskipun demikian, mitos ini masih terus bertahan dan masih dipercaya oleh mereka yang romantis sebagai alasan utama mengenakan cincin pada jari manis kiri.

Jari manis manusia identik dengan cincin perkawinan. Banyak yang bertanya, kenapa cincin perkawinan harus disematkan di jari manis, tidak di jari lain? Nah, untuk mengetahui alasannya, coba ikuti langkah-langkah berikut ini:
  • Pertemukan kedua telapak tangan anda,  jari tengah ditekuk ke dalam. 
  • Kemudian, 4 jari yang lain dipertemukan ujungnya.
  • Permainan dimulai, hanya 1 pasang jari yang tidak terpisahkan
  • Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari mewakili orang tua, ibu jari bisa dibuka  karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita  akan meninggalkan kita suatu hari nanti dan kita tidak akan selamanya hidup dan  tinggal bersama orang tua kita.
  • Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk  mewakili kakak dan adik anda, mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka  juga akan meninggalkan kita.
  • Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak-anakkita. Cepat atau lambat anak kita juga akan meninggalkan kita.
  • Selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, kamu akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri. Selama hidup, anda dan pasangan anda akan terus melekat satu sama lain. 

Ketika otak menerima pesan utk menggerakan jari telunjuk, jempol, tengah, dan kelingking kita. Jari-jari itu dapat digerakkan. Mengapa jari manis tetap diam tak dapat digerakkan meskipun otak ini bersikeras menggoyahkan? Itulah kenapa dari dulu cinta didasarkan pada dorongan kuat dari perasaan, bukan dari otak atau otot. Terasa kan sekeras apapun otak dan otot kita bersikeras menggerakan jari manis kita, tetap tak bisa digoyahkan? Simbol dari cinta sejati.  

Meskipun memiliki makna yang sangat mendalam, cincin pernikahan tetap saja hanya sebuah simbol. Keutuhan suatu rumah tangga tergantung dari pasangan yang menjalaninya serta kuatnya komitmen bersama. Mungkin banyak yang berpikir jari manis yang sulit dipisahkan ketika telapak tangan kita disatukan hanya sebuah kebetulan semata, tetapi meskipun hanya sebuah kebetulan itu adalah kebetulan yang indah bukan? :)

Semoga bermanfaat, happy blogging :)





Sumber:
http://www.thecrowdvoice.com/post/alasan-cincin-pernikahan-dipakai-di-jari-manis-3032910.html
http://yulianakode.blogspot.com/2013/09/kenapa-cincin-kawin-dipakai-di-jari.html http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/mitos.fakta.cincin.kawin/005/007/60
http://www.tahupedia.com/content/show/125/Alasan-Mengapa-Cincin-Pernikahan-Dipakai-di-Jari-Manis
>>Read More
Terinspirasi dari sebuah tulisan di salah satu majalah, saya tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai fenomena menguap. Menguap disini maksudnya bukan perubahan zat dari cair menjadi gas melainkan menguap yang dalam bahasa inggris kita sebut dengan “yawn”. Ngerti kan? Yang gak ngerti ambil kamus dulu deh, hehehe :p
Apakah Anda pernah melihat seseorang yang menguap, kemudian secara tak sengaja ikut menguap juga? Jika iya, tentunya Anda sepakat dengan kemungkinan bahwa menguap seringkali bisa menular dari satu orang ke orang lain. Saya adalah orang yang sangat mudah tertulari “penyakit” menguap, terutama ketika sedang belajar di kampus. Pada suatu pagi yang cerah, dengan keadaan sehat secara lahir dan bathin, kondisi tubuh fit dan mood sedang normal dengan serius saya memperhatikan penjelasan dosen yang lebih mirip dengan nyanyian nina bobo (pak dosen maafkan mahasiswa mu yang imut ini). Meskipun atmosfer mengantuk sudah mengelilingi kelas, tapi iman saya tidak goyah mata saya masih melotot memandangi slide. Sampai suatu ketika teman disamping saya melakukan aktivitas yang sungguh sangat tidak layak untuk saya saksikan. Yakk dia menguap, menguap begitu saja didepan mata kepala saya sendiri. Hingga akhirnya beberapa menit kemudian saya sukses tertular menguap, beberapa saat kemudian beberapa teman juga ikut menguap. Lah ini kok semua pada ikutan nguap, akan kah di kelas kami terjadi fenomena menguap masal? :v
Dari kejadian tersebut saya mulai menarik kesimpulan, ternyata menguap tidak selalu disebabkan oleh rasa kantuk dan menguap itu menular! Nah, apakah yang menyebabkan menguap bisa menular? Let’s find out..!!!

Mengapa kita menguap?
Menguap merupakan sebuah refleks dimana kita merenggangkan rahang dengan membuka lebar-lebar mulut dan dengan menarik napas dalam-dalam, serta diikuti dengan mengeluarkan napas pendek. Alasan mengapa kita menguap sendiri masih menjadi misteri yang memiliki banyak teori namun sedikit yang terbukti secara nyata, tapi tidak berarti belum ada penjelasan terkait hal ini. Menguap sendiri tidak hanya dilakukan pada saat kita baru bangun pagi ataupun mengantuk, hal ini juga kemungkin besar dapat terjadi saat kita melihat orang lain menguap. Hal ini juga terlihat pada binatang dan dikatakan bayi dalam janin saja dapat menguap. Ada sebuah teori mengatakan kita menguap karena kita kekurangan oksigen dan dengan menguap maka banyaknya oksigen yang masuk akan membuat kita lebih sadar. Teori yang masuk akal bukan? Namun itu hanyalah mitos dan tidak benar. Masih banyak lagi teori seputar hal ini dimulai dari karena bosan, hingga tubuh yang berusaha membuat paru-paru tetap sehat, namun yang paling baru dan cukup dipercaya adalah berikut ini.
Berdasarkan sebuah hipotesis, alasan sebenarnya adalah karena itu bertindak sebagai pendingin, ini berdasarkan sebuah percobaan kompres panas dan kompres dingin. Mereka yang meletakkan kompres panas di kepala mereka menguap sebanyak 41% kali dibandingkan mereka yang meletakkan kompres dingin hanya 9%. Hipotesis tersebut menyebutkan bahwa otak manusia lebih cepat panas dibandingkan organ lainya, dengan menguap maka udara yang masuk akan membuat tubuh kita mengalami sebuah proses alamiah yang mendorong alur darah ke kepala dan pergantian udara saat kita menarik napas dan mengelauarkannya kembali akan mengubah temperatur aliran darah tersebut menjadi lebih dingin.

Kenapa menguap bisa menular?
Tanpa disadari seringkali saat melihat orang lain menguap akan ikut-ikutan menguap. Bukan karena latah kalau yang melihat ikutan menguap, karena menguap memang bisa menular. Sebuah studi menemukan bahwa saat ditunjukkan video orang lain menguap, sekitar 50% partisipan juga ikut menguap. Uniknya adalah ini juga terjadi pada binatang seperti monyet,baboon, dan yang paling mengagumkan adalah anjing, mereka ditemukan dapat menguap saat mendengar majikan mereka juga menguap.

Selama ini peneliti percaya bahwa orang yang mudah tertular menguap adalah orang yang memiliki empati tinggi. Namun peneliti membantah hal tersebut. Mereka berkeyakinan bahwa orang yang tertular saat melihat orang lain menguap sebenarnya memiliki gelombang emosi yang sama dengan orang tersebut. Peneliti mendokumentasikan dengan baik ketika seseorang merespon dengan cara melihat, mendengar, atau memikirkan tentang orang yang menguap. Menguap yang seperti ini sangat berbeda dengan yang spontan akibat terlalu lelah atau bosan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menguap yang menular tak berkaitan dengan empati, rasa lelah, energi, dan kecenderungannya menurun dengan bertambahnya usia. Hasil ini didapatkan peneliti setelah mereka mengamati 328 orang sehat yang menguap ketika melihat video orang menguap berdurasi tiga menit. Beberapa partisipan diketahui lebih mudah tertular dan ikut menguap dibandingkan dengan partisipan lainnya, seperti dilansir oleh Health Day News (14/03).

Peneliti menemukan bahwa usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk tertular menguap atau tidak. Orang yang lebih tua biasanya lebih sulit untuk tertular ketika melihat orang menguap. Namun usia hanya mempengaruhi sekitar delapan persen kecenderungan orang untuk menguap. "Penelitian ini mengungkap bahwa menguap yang menular sama sekali tak berkaitan dengan empati," ungkap Elizabeth Cirulli dari Duke University School of Medicine. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang memiliki autisme dan schizophrenia memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk tertular ketika melihat orang menguap. Sejauh ini mereka mengetahui bahwa menguap berkaitan dengan gelombang emosi yang setara dengan orang lain serta dipengaruhi oleh faktor usia.

Penyebab lain menularnya menguap karena aktifnya sistem saraf cermin (mirror neurons system) yaitu neuron yang terletak di bagian depan setiap belahan otak vertebrata tertentu. Ketika menerima stimulus (rangsangan) dari spesies yang sama, maka spesies tersebut juga akan mengaktifkan daerah yang sama di otak. Hal inilah yang menyebabkan seseorang akan menguap jika melihat oang lain menguap. Sistem saraf cermin ini bertindak sebagai penggerak untuk meniru dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran manusia. Karenanya menguap sering dianggap sebagai cabang dari impuls (gerakan) tiruan yang sama. Jika pusat dari sistem neuron cermin tidak aktif saat melihat seseorang menguap, maka hal ini tidak akan memiliki hubungan dengan keinginan merespons untuk menguap. Semakin kuat seseorang ingin menguap, maka semakin kuat aktivasi dari bagian otak periamygdalar kiri. Hasil temuan ini merupakan tanda neurofisiologis pertama yang mengungkapkan bahwa menguap bisa menular. Daerah periamygdalar adalah zona yang terletak di samping amigdala dan struktur bentuknya seperti kacang almond yang terletak jauh di dalam otak. Aktivasi beberapa bahan kimia yang ditemukan di otak, misalnya, serotonin, dopamin, glutamin, asam glutamat dan oksida nitrat, dapat pula meningkatkan frekuensi menguap. Sedangkan beberapa bahan kimia lain seperti endorfin justru bisa mengurangi frekuensi menguap. Beberapa studi menunjukkan manfaat dari menguap yaitu dapat menstabilkan tekanan di kedua sisi gendang telinga atau mirip dengan peregangan, melenturkan otot dan sendi pada tubuh serta meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.

Menguap merupakan hal alami yang wajar, meskipun beberapa studi mengatakan menguap memiliki beberapa manfaat tapi jangan keterusan dan keseringan menguap terlebih lagi di tempat umum, menguap harus pakai etika. Belum lagi kalau punya masalah dengan bau mulut :v
Nah, saya punya tips nih untuk teman-teman yang mau jalan sama gebetannya. Pastikan kalian dalam kondisi fit alias tidak mengantuk, karena hal tersebut akan sangat berbahaya. Bukannya makan bareng atau nonton bareng tapi jadinya malah nguap bareng :v

Semoga bermanfaat, happy blogging :)





Sumber:
http://www.yohanessurya.com/activities.php?pid=20201&id=103
http://www.merdeka.com/sehat/kenapa-menguap-seringkali-menular.html
http://health.detik.com/read/2010/04/08/133543/1334604/766/menguap-bisa-menular
http://www.tahupedia.com/content/show/324/Mengapa-Kita-Menguap-dan-Mengapa-itu-Menular
>>Read More

Monday, 14 July 2014


Hallo good people :D *ala presenter*
Dimna pun kalian berada, dibelahan bumi manapun kalian menetap, jangan pernah ada yang bersedih apalagi menggalau ria. Karena sekarang ada kabar gembira untuk kita semua. Yap, kulit manggis kini ada ekstraknya :v #apasih. Hahaha, mari lupakan kulit manggis sejenak, disini sebenarnya saya ingin memberitahukan bahwa UAS sudah berakhir *tebar bunga*. Dan apakah artinya? Yayaya benar sekali liburan sudah tiba dan tentunya setelah liburan akan ada tahun akademik baru. Dan apakah artinya? Artinya adalah akan tiba sekumpulan cabe dan terong #ehh maksudnya sekumpulan mantan anak SMA yang lazim kita sebut dengan calon mahasiswa alias nama kerennya MABA (Mahasiswa Baru). (para senior jones ini surga kalian :3).

Nah biasanya sebelum resmi menjadi mahasiswa para Maba ini akan melewati suatu tradisi yang disebut dengan OSPEK. Bagi sebagian mahasiswa baru (maba), Ospek bisa menjadi hal yang menakutkan untuk diikuti. Cerita-cerita yang beredar kerap mengidentikkan Ospek sebagai ajang balas dendam para senior. Tekanan mental dan fisik harus siap diterima maba sebagai junior. Padahal, sesuai namanya, Ospek adalah ajang pengenalan studi dan lingkungan dunia kampus, yang tentu saja penting dan wajib untuk diikuti para maba. Jika seorang maba mempersiapkan dirinya sebaik-baiknya sebelum dan pada saat mengikuti Ospek, tentu ia tidak akan kesulitan mengikuti tahap demi tahap selama masa Ospek. Nah kira persiapan-persiapan apa yang harus dilakukan sebelum ospek dan bagaimana tips dalam menghadapi ospek? MABA wajib baca! :D

OSPEK itu apa sih? OSPEK merupakan kependekan dari "Orentasi dan Pengenalan Kampus". Dari situ sudah jelas OSPEK itu bukanlah ajang balas dendam senior terhadap junior, apalagi sampai ada kekerasan fisik yang membuat trauma. Ospek itu bertujuan agar mental para MABA (Mahasiswa Baru) semakin terlatih. Agar sifat-sifat manjanya hilang, sifat malas yang pernah melekat pada diri kita itu pudar, terus juga menghilangkan sifat cengeng yang ada pas jaman SMA dulu. Selain itu OSPEK juga bertujuan agar Maba bisa lebih mengenal tentang lingkungan Universitas yang baru. Nah biasanya saat ospek kalian akan bertemu dengan hal-hal berikut ini:
Peraturan
Seperti namanya aturan berfungsi untuk mengatur, aturan dibuat bukan untuk dilanggar melainkan untuk dipatuhi. Di dunia ini kalau tidak ada peraturan pasti aka nada kerusuhan dimana-mana. Nah begitu juga dengan ospek, peraturan merupakan dasar dari Ospek. Peraturan biasanya dibuat agar peserta merasa aman dan tenang tanpa ada maksud untuk melukai para Maba. Dengan adanya peraturan tanpa  disadari kamu sudah belajar tentang pentingnya menaati aturan agar kedepannya jadi lebih baik lagi.

Atribut Konyol
Yap! Peralatan atau hiasan yang aneh seakan-akan wajib harus ada pada saat Ospek. Bagaimana tidak konyol, kamu harus memakai topi yang super aneh, kalung permen, kemudian kaos kaki beda warna, lengkap dengan pengenal nama yang digantung dileher. Ini sebenarnya bertujuan baik agar kamu belajar dari apa yang namanya tanggung jawab serta menguji kesabaran dan keberanian kamu .Namun sering disalah gunakan para senior sebagai ajang menjaili maba. Tapi tenang saja akhir-akhir ini atribut-atribut seperti ini sudah tidak pernah diberlakukan lagi karena minim nilai edukasi.

Teka-teki
Biasanya pas masa Ospek kamu bakalan dapat ini dari kakak-kakak panitia Ospek. Entah itu disuruh bawa buah perdamaian avatar, ratu perak, minuman bahagia, minuman pH netral, aneh-aneh deh pokoknya. Ini semua bertujuan agar kamu dapat menguji batas pemikiran sebuah pemecahan masalah serta menguji kemampuan nalar mu untuk memecahkan sebuah teka-teki.

Senioritas
Senioritas disini sebenarnya tidak bertujuan untuk menakuti para maba ataupun mem-bully maba. Senioritas itu bermaksud untuk menghormati kakak kelas atau orang yang lebih tua. Tapi bukan merasa untuk di tuakan. Dengan adanya ini kamu bisa menjadi orang yang bisa menghormati orang yang lebih tua.

Kepala Plontos
Semua maba laki-laki tentu saja akan mengalami hal ini. Setiap MABA harus merelakan kepalanya diplontos selama mengikuti ospek. Tujuannya adalah untuk melatih kalian disiplin dan berpenampilan rapi. Ga kebayang kalau seorang mahasiswa rambutnya semraut dan urak-urakan, sungguh sangat tidak kece :3

Maba ku tersayang itulah beberapa hal yang akan kalian temukan pada saat menghadapi ospek. Bagaimana? Masih pada takut ospek? Takut ketemu senior yang galak? Baiklah berikut ini ada beberapa persiapan dan tips yang wajib kalian lakukan untuk persiapan ospek.
Persiapan fisik dan mental
Menjaga kondisi tetap fit dan sehat menjelang masa Ospek adalah hal yang penting. Selain itu mental kamu juga harus siap, dengan selalu berpikiran positif bahwa Ospek yang akan kamu jalani bukanlah hal yang berakibat buruk. Sebaliknya, tanamkan dalam diri kamu bahwa Ospek bermanfaat sebagai pijakan untuk memasuki duniamu yang baru.

Bagi perantau, carilah kos yang dekat kampus
Ospek biasanya dimulai pagi hari, harus tepat waktu dan wajib masuk setiap hari. Alangkah baiknya jika kamu mencari lokasi kos yang dekat dengan kampus, terutama bagi kamu para mahasiswa yang merantau. Jika ada barang penting yang ketinggalan di kos saat berangkat Ospek, tentu akan lebih mudah dan cepat untuk mengambilnya. Lebih bagus lagi jika kamu ngekos bersama dengan teman satu angkatan yang sama-sama ikut Ospek di kampus yang sama. Keuntungannya, kamu bisa bekerja sama dengan teman kamu jika ada tugas-tugas yang diberikan sebagai PR.

Ingat Sarapan, pastikan perut terisi dan gizi tercukupi
Meskipun ngekos dan jauh dari orang tua, kamu harus memperhatikan pola makan dan minum kamu. Belajarlah mandiri mengurus diri sendiri. Sarapan pagi sangat penting untuk menjaga stamina tetap fit selama seharian menjalani Ospek. Maka menyediakan stok buah-buahan, roti, susu dan air mineral sangat berarti demi menjaga tubuh tetap fit. Lebih bagus lagi jika kamu memilih tempat kos yang dekat dengan warung makan dan pemiliknya bisa menyediakan makanan sehat sewaktu-waktu kamu butuhkan, termasuk di pagi hari sebelum berangkat Ospek.

Buat cek list
Tugas dan barang-barang yang harus dibawa saat Ospek biasanya banyak dan terkadang aneh-aneh. Maka dari itu penting sekali membuat cek list atau daftar apa saja yang mesti kamu kerjakan atau dibawa ke kampus saat Ospek. Tulis di kertas folio dan tempelkan di dinding kamar kamu. Cek satu per satu jika sudah siap dan masuk ke dalam tas kamu. Hal ini untuk memastikan tak ada yang terlupa atau ketinggalan.

Hindari dandan berlebihan
Biasanya maba perempuan akan menjadi sorotan jika berpenampilan mencolok, entah itu gaya berpakaiannya atau riasan di wajahnya. Nah, jika kamu memang tidak ingin menarik perhatian atau mencari masalah, sebaiknya tidak usah dandan secara berlebihan, wajar-wajar saja lah. Tidak perlu juga menyemprotkan parfum dengan wangi yang tajam. Ingat, ini Ospek bukan tempat kondangan.

Serius tapi santai
Ospek tentu saja harus diikuti dengan serius, tapi hindari bersikap tegang. Santai saja, kamu tidak sedang berhadapan dengan marabahaya kok. Ikuti setiap perintah senior dengan wajar, jangan juga berlebihan, sok akrab, sok gaul, atau sok pintar. Percaya diri itu penting, tapi jangan ke-pede-an. Menjadi diri sendiri adalah lebih baik, sambil belajar hal-hal baik yang bisa diperoleh dari kegiatan Ospek yang kamu ikuti.

Kenali teman-teman baru kamu
Salah satu tujuan dari Ospek adalah memupuk solidaritas dengan teman-teman baru satu angkatan. Maka, selain nama senior panitia Ospek, berusahalah mengenal satu per satu teman baru kamu selama masa Ospek. Paling tidak kamu bisa menyebut nama mereka dan membedakannya satu sama lain meski saat Ospke dandanan mereka sama, kunciran rambut sama dan bau badan pun hampir sama.

Jangan Banyak Mengeluh
Sudah jelas tujuan Ospek agar kamu dapat berubah menjadi anak yang mandiri dan tidak lembek serta manja. Nah jadi sebisa mungkin kamu harus bisa menghindari yang namanya mengeluh untuk hal-hal yang nggak penting selama Ospek. Semakin kalian mengeluh maka senior kamu bakalan lebih semangat lagi buat ngerjain kamu. Semakin kamu mengeluh, maka akan semakin tersiksa.

Harus Kompak
Selama masa Ospek kamu harus kompak satu sama lain. Di dalam Ospek kalian akan diajari kekompakan. Satu sakit, yang lain juga merasakannya. Begitu juga sebaliknya. Semua tantangan yang diberikan oleh kakak-kakak senior bakalan lebih terasa ringan kalau kalian saling kompak satu sama lain.

Disiplin
Ini juga merupakan hal yang penting bagi Maba. Jangan pernah terlambat datang ke kampus. Karena senior akan memberi hukuman. Pasti itu!. kalau senior menyuruh membawa perlengkapan ini itu selama masa Ospek ya harus dibawa. Soalnya senior bakal mencari-cari kesalahan terkecil apapun untuk menghukum kamu. Pokoknya jangan pernah melawan atau melanggar aturan jangan mencari gara-gara kalau kalian tidak ingin menggali kuburan kalian sendiri. Hehehe

Sebenarnya tidak ada yang perlu ditakuti dari kegiatan Ospek. Selama masih menaati peraturan, serta tidak adanya tindak kekerasan, semuanya akan baik-baik aja. Jangan ada lagi yang meninggal hanya gara-gara Ospek. Karena Ospek itu sendiri sejatinya adalah untuk pembentukkan karakter agar para Maba yang bakal masuk ke Universitas baru mempunyai sifat tanggung jawab, disiplin, kompak, tidak manja, tegas, dan berpemikiran luas. Bukan ajang balas dendam apalagi sampai ada penyiksaan yang membuat hilangnya nyawa seseorang.

Are you ready MABA? :D
see you at campus…

Love
Your Senpai





Sumber:
http://muda.kompasiana.com/2013/09/04/ini-dia-tips-menghadpi-ospek-589797.html
http://ngehekal.blogspot.com/2014/05/semua-tentang-ospek.html
http://www.shitlicious.com/2011/07/ospek-siapa-takut.html
http://darmandj89.wordpress.com/2013/02/07/tips-menghadapi-ospek-dan-senior/
http://alhifnie.wordpress.com/2011/08/19/persiapan-menghadapi-ospek/

https://blog.ub.ac.id/deapristotia/2013/04/08/tips-maba-buat-ngadepin-ospek-plus-kakak-senior-yang-galak/
>>Read More

Tuesday, 1 July 2014

Cinta cinta dan cinta, rasanya ga akan kehabisan bahan jika membahas hal satu ini. Well cinta itu memang indah (kata orang sih yaa). Hal yang akan membuat kita sanggup melakukan apapun untuk orang yang kita cintai. Hal yang akan membuat kita menangis membabi buta jika kehilangan orang yang kita cintai. Banyak orang mengatakan cinta itu buta, pepatah itu sudah sering terdengar untuk menggambarkan perilaku orang jatuh cinta yang tak bisa melihat kekurangan pasangannya. Tapi tahukah Anda selain membuat buta, cinta juga membuat orang menjadi bodoh. Lah kok bisa? Judul tulisan diatas bukan mau mengada-ada, apalagi mereka-reka atau membikin sensasi dan kontroversi. Bila seseorang telah dilanda jatuh cinta, biasanya tai kucing rasa coklat. Karena cinta dapat memblokir semua kemampuan berpikir secara obyektif dan menguburkan kejernihan berpikir rasional. Benarkah cinta dapat membuat kemampuan otak kita menurun alias bodoh? Bisakah hal itu dijelaskan secara ilmiah? Cekidott guys :)


Prof. Robin Dunbar,evolutionary psychologist dari University of Oxford berpendapat bahwa bagian-bagian rasional dari otak manusia tertutup saat ia sedang jatuh cinta. Prof Dunbar mengembangkan teorinya setelah menganalisa temuan-temuan dari percobaan otak yang dilakukan di Inggris lebih dari satu dekade lalu di University College of London. Dalam penelitiannya, Prof Dunbar melakukan pengujian dengan MRI (magnetic resonance imaging) untuk mengamati aktivitas otak dari 17 relawan yang sedang melihat foto pasangan yang benar-benar ia cintai. "Ketika orang-orang melihat foto orang yang mereka cintai, bagian rasional dari otak mereka terpengaruh oleh 'sindrom merah jambu' dan jantung memerintahkan kepala, hingga menumpulkan kemampuan kritis mereka," jelas Prof Dunbar, seperti dilansir di news.com.au.

Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Jatuh cinta membuat kita melayang dan gembira. Inilah yang dianggap sebagian besar orang bahwa jatuh cinta membuat kita menjadi bodoh. Namun pada dasarnya, otak kita saat jatuh cinta memproduksi hormon dopamin dan serotonin. Kedua hormon tersebut dinilai para peneliti berperan penting saat kita jatuh cinta. Menurut Semir Zeki, Profesor neuro-estetika di University College, London, mengatakan bahwa kadar hormon dopamin dan serotonin mempunyai peran penting dalam merasakan perasaan seseorang. Lonjakan kedua hormon ini dinilai sebagai aksi-reaksi otak saat kita sedang jatuh cinta. “Ketika kadar hormon dopamin dan serotonin meningkat, kedua hormon ini akan mengatur suasana hati mereka menjadi gembira, senang dan ingin bertemu pasangannya,” ujarnya, sebagaimana dilansir dari MedicalDaily. Selain memproduksi kedua hormon tersebut, tambahnya, seseorang yang sedang jatuh cinta dapat meningkatkan adrenalin mereka. Para peneliti menemukan bahwa lonjakan adrenalin dapat memengaruhi respons fisik, seperti detak jantung yang cepat, telapak tangan berkeringat, dan mulut menjadi kering.

Walaupun rasa cinta menyita banyak energi, tetapi cinta tetap berjalan, bagai air mengalir. cinta bukan monopoli kaum muda saja, manusia uzurpun masih saja jatuh cinta, yang katanya puber kedua, ketiga dan seterusnya. Cinta mempunyai daya magis yang kuat dan luar biasa. Jennifer Berman seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman mengatakan : jika manusia sedang dilanda jatuh cinta dan membuat segalanya buta, dapat mamblokir kemapuan untuk berpikir obyektif dan menguburkan semua ide-ide didalam pikirannya. Menjadikan volume otak mengecil. Cinta dapat membuat manusia menjadi bodoh, karena daya imajinasi, memori serta pemrosesan berpikir menjadi lebih tumpul dan tak berkembang. Gerakan gelombang diotak kanannya menjadi tak terarah dan sulit dipahami. Cinta dapat membuat hati risau, pikiran kacau, menimbulkan kecemasan yang merontokan nalar, membalut pikiran dengan tekanan. Akan mendorong lebih banyak lagi kerusakan sel-sel otak, otomatis mengganggu sinyal yang ada di otak.

Gangguan mental yang terfokus pada tugas kognitif yaitu kekhawatiran ditinggal pasangannya, hanya mengurangi sumber daya atau energi untuk memproses informasi lain. Yang berakibat dapat menimbulkan perubahan perilaku seseorang. Seperti sering bengong, pelupa, sering melamun. Jatuh cinta menurut penelitian dapat merubah temperamen seseorang,bergantung otak mana yang terkena imbas. Temperamen ini dibagi empat jenis : ada temperamen penakut, pemberani, periang dan pemurung. Orang jatuh cinta bisa menjadi salah satunya dari temperamen itu atau kombinasinya. Cinta juga bisa membuat sejumlah perubahan pada lokus seruleus, struktur yang mengatur sekresi otak untuk dua jenis bahan yang disebut katekolamin yaitu : adrenalin dan noradrenalin. Dua zat kimia ini memobilisasi tubuh untuk menghadapi keadaan darurat. Rangsangan katekolamin dapat menimbulkan ingatan-ingatan dengan kekuatan istimewa. Perubahan sirkuit otak ini dianggap mendasari perubahan prilaku seprti rasa cemas, emosional, rasa takut ditinggal pasangannya ( pacar ). Jika sekresi katekolamin tidak dikendalikan dengan baik perubahan prilaku itu akan menetap, dikarenakan lokus seruleus dan amigdala sangat erat hubungannya, bersama dengan struktur limbic lainnya seperti hippocampus dan hipothalamus. Jaringan sirkuit bagi katekolamin meluas sampai masuk ke corteks.

Jadi sikapilah cinta itu dengan hati-hati, dengan nalar, serta pikiran yang rasional. Jangan menganut aliran cinta buta, cinta yang benar-benar tidak peduli dengan apapun. Selain menggunakan hati, cinta juga memerlukan rasional. Nah tips buat para playboy dan playgirl jangan suka obral cinta deh, nanti otaknya tambah bodoh lo. Hahahaha kidding XD
Spesial untuk para jones, jangan berkecil hati karena tak kunjung menemukan cinta, mari kita kejar cita-cita terlebih dahulu sebelum otak kita menjadi bodoh karena menjadi korban cinta.
Semoga bermanfaat, Happy blogging :)





Sumber:
http://health.detik.com/read/2012/07/05/195835/1958804/763/cinta-bisa-bikin-orang-jadi-bodoh
http://supersinto.blogspot.com/2010/07/jatuh-cinta-membuat-otak-mengecil-dan.html
http://health.okezone.com/read/2013/01/21/482/749614/inilah-isi-otak-anda-saat-jatuh-cinta
>>Read More